 |
Rangkaian kegiatan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang (PESMABA UMM) telah dimulai sejak tanggal 21 September 2021. Kegiatan tersebut terdiri dari PESMABA di tingkat Universitas dan PESMABA Fakultas yang berlangsung pada tanggal 23-25 September 2021.
Dalam rangkaian PESMABA, Fakultas Psikologi mengusung tema “The Adventure to be Better”. Tema ini diangkat dengan filosofi seorang mahasiswa baru yang akan mengenal dunia perkuliahan dan menjadikan PESMABA sebagai ajang orientasi dan mengawali perjalanan mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Hal menarik dalam rangkaian acara PESMABA Fakultas Psikologi UMM 2021 adalah konsep acara yang bertajuk ‘We Care Each Other’.
“Tujuan kita mengangkat konsep acara ‘We Care Each Other’ adalah dalam rangka memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional pada tanggal 23 September. PESMABA Fakultas Psikologi mengadakan salah satu gerakan untuk mengatasi diskriminasi terhadap teman difabel. Gerakan ini juga diadakan untuk meningkatkan self-awareness terhadap diri sendiri dan sekitar, khususnya terhadap teman difabel.” Ucap Cantika, selaku Koordinati Sie Acara PESMABA FAPSI UMM 2021.
Dalam rangka mendukung gerakan tersebut, mahasiswa baru FAPSI UMM 2021 ditugaskan untuk membuat konten video yang berisi tentang perkenalan diri sendiri menggunakan bahasa isyarat, kemudian menjelaskan stigma yang terjadi di masyarakat terhadap teman difabel, serta cara agar kita menghormati dan menghargai adanya perbedaan. Tugas tersebut selanjutnya diupload oleh mahasiswa melalui media sosial pribadi mereka.
Sebanyak lebih dari 550 mahasiswa baru FAPSI UMM 2021 telah berpartisipasi dalam gerakan ini dengan mengampanyekan kepedulian mereka terhadap kaum difabel melalui video menarik yang bisa diakses melalui tagar Instagram #WeCareEachOther #PesmabaFapsiUMM2021 #FapsiUMM #TheAdventureToBeBetter #UMMCampus.
Saat dikonfirmasi perihal kegiatan mahasiswanya, dosen pendamping PESMABA Fapsi UMM 2021, Muhammad Fath Mashuri, M.A, menuturkan bahwa campaign tersebut menstimulasi peserta untuk menyadari perannya sejak menjadi mahasiswa baru. “Tentu penugasan tersebut memberi manfaat yang cukup beresonansi, selain melakukan social movement untuk peduli terhadap kaum difabel, mahasiswa baru juga menjadi sadar akan tanggung jawab dan peran mereka sebagai agent of change. Dari tahun ke tahun PESMABA di UMM memang menekankan pada proses edukasi yang konstruktif bukan ajang perpeloncoan seniornya”, pungkas Fath. (kyh/fth)
