Syifa Cahya Ramdhati, salah satu mahasiswi semester 5 dari kelas Internasional Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang saat ini sedang menjalani program International Credit Transfer di Kadir Has University, Turki. International Credit Transfer ini merupakan salah satu program dari kelas Internasional di Fakultas Psikologi UMM, dimana mahasiswa/i kelas Internasional akan menjalani perkuliahan selama satu semester di luar negeri. International Credit Transfer ini menawarkan 2 pilihan negara, yaitu Malaysia dan Turki.
Turki menjadi pilihan Syifa untuk menjalani program International Credit Transfer, karena ia ingin mengetahui model pembelajaran di benua lain, ingin mengetahui lebih dalam mengenai budaya yang ada di Turki, dan ingin mendapatkan relasi yang lebih luas. “Selain itu, aku juga ingin memutuskan stigma yang mengatakan bahwa pendidikan di Turki itu tidak sebagus di Indonesia”, ungkapnya. Selama 2 bulan menjalani perkuliahan di Kadir Has University ini, Syifa mengatakan ia sempat mengalami culture shock dengan perbedaan budaya yang ada, namun seiring berjalannya waktu ia akhirnya mampu untuk beradaptasi disana.
Selain budaya, perbedaan dari segi akademik yang ada juga sangatlah menonjol, jika di Indonesia semua dosen memberikan materi perkuliahan dan sistem penilaian akhirpun dibantu dengan jumlah kehadiran di kelas atau presensi. Lain halnya dengan di Turki, dosen selalu menuntut mahasiswanya untuk aktif menanggapi dan menyanggah, kehadiran tidak akan di hitung jika mahasiswa tidak aktif berdiskusi. Kurangnya penggunaan tipe soal HOTS dan seringnya mengubah format ujian akhir menjadi laporan atau tugas merupakan salah satu perbedaan yang menonjol pada sistem pendidikan yang ada di Turki dan Indonesia. Di Turki, UTS dan UAS berbentuk esai dan open ended question sehingga menuntut mahasiswanya untuk memberikan jawaban yang elaboratif. Selain itu, mahasiswa disana juga diberikan pilihan dalam menyelesaikan masa studinya, bisa dengan menyusun skripsi atau hanya dengan memenuhi SKS dan magang.
Banyaknya pengalaman dan hal baru yang ia dapatkan selama menjalani program International Credit Transfer ini membuat Syifa lebih mengetahui perkembangan pendidikan, sosial budaya, dll. Harapannya, dengan adanya program ini mahasiswa Fakultas Psikologi UMM akan mampu menjalin relasi dalam skala yang lebih luas lagi, khususnya dengan negara-negara di Benua lain. Di akhir wawancara, Syifa mengaku jika ia sudah merasa nyaman dan betah dengan keadaan disana sehingga ia merasa sedih karena pembelajaran di semester 5 hampir berakhir dan harus kembali ke Indonesia setelah ini.
