Lokakarya Nasional Kesehatan Jiwa & Dukungan Psikososial Untuk Situasi Darurat

Rabu, 12 Desember 2018 08:46 WIB   Fakultas Psikologi

MDMC & Fakultas Psikologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia Rumuskan Garis Besar DukunganPsikososial Untuk Situasi Darurat

Muhammadiyah Disaster ManagementCenter(MDMC) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan Lokakarya Nasional Kesehatan Jiwa dan Dukungan Psikososial untuk Situasi Darurat (5-7/12). Acara dihadiri oleh perwakilan dosen Jurusan Psikologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia, relawan Laboratorium Psikologi Terapan (LPT) Psikososial UMM, Pusat Studi Kewilayahan, Kependudukan, dan Penanggulangan Bencana (Puska-PB) UMM, Humanitarian Forum Indonesia (HFI), dan MDMC yang berjumlah 50 orang. Acara berlangsung di Kapal Garden Hotel Sengkaling, Malang.

            Salis Yuniardi, selaku dekan Fakultas Psikologi UMMmenjelaskan, Indonesia adalah salah satu negarayang berada di wilayah ring of fire sehingga tidak heran jika berpotensi untuk mengalami bencana, seperti gempa yang terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tengah.Namun, pemberian bantuan dukungan psikososial disituasi darurat seperti bencana belum mampu dilakukan dengan maksimal. Salah satu penyebabnya adalah belum adanya standarisasi pemberian bantuan dukungan psikososial. Oleh karena itu, harapannya PTM dan MDMC dapat menghasilkan sebuah karya yang dapat digunakan untuk melakukan standarisasi bantuan dukungan psikososial dan terus berusaha memberikan dukungan psikososial dengan memunculkan ciri khas ke-muhammadiyah-an. “Saya rasa laveling relawan psikososial perlu dipertimbangkan agar bantuan psikososial yang diberikan lebih maksimal,” jalasnya.

            Abdoel Malik selaku fasilitator lokakarya bersama dengan Zakarija Achmat dari Pimpinan Pusat MDMC menjelaskan bahwa terdapat beberapa fokus perhatian yang dibahas dalam lokakarya, yaitu pembuatan buku saku Psychological First Aids (PFA), pedoman psikososial bagi penyintas dan relawan, serta draf kurikulum pelatihan dan laveling relawan. Selain itu, terdapat fokus perhatian lain yang harapannya dapat kami selesaikan segera yaitu pembuatan modul atau handbook psikososial untuk bencana alam dan bencana sosial seperti konflik. Harapannya, hasil dari lokakarya akan terus disempurnakan sebagai bekal bagi relawan psikososial. “Kami telah membentuk beberapa tim dan membagikan tugas kemasing-masing tim untuk penyempurnaan hasil lokakarya,” jelasnya.

Faricha Noor Laila selaku salah satu peserta dalam lokakarya menjelaskan bahwa merasa sangat senang dapat bergabung dalam forum dan menghasilkan karya yang dapat digunakan sebagai bekal utama dalam memberikan dukungan psikososial kebencanaan. Harapannya kegiatan lokakarya dapat dilakukan kembali demi menyempurnakan karya pertama dan tentunya peserta melakukan persiapan lebih baik lagi. “PTM selalu berusaha bemberikan dukungan untuk terbentuknya relawan tangguh,” jelas dosen Jurusan Psikologi Universitas Muhammadiyah Lampung tersebut. (Nata Hendriati)

Shared: