Kuliah Tamu Psikologi dan Budaya

Rabu, 08 Mei 2019 08:39 WIB   Fakultas Psikologi

Melibatkan seorang ahli secara langsung dalam pembelajaran akan memberikan pengetahuan yang lebih mendalam kepada mahasiswa. Hal itulah yang dilakukan oleh Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam kuliah tamu yang bertajuk “Menelaah Unetchical Behavior Dalam Perspektif Psikologi dan Budaya”.

Acara yang dilaksanakan di Aula GKB IV Lt. 9 Kampus III pada Jum’at (3/05/2019) ini dimoderatori oleh dosen Fakultas Psikologi, Alifah Nabilah, S.Psi, M.A dan mengundang pemateri kondang yakni Dra. Tri Dayakisni, M.Si beliau pernah menjadi Dekan Fakultas Psikologi namun sekarang sudah pensiun.“Saya rasa kuliah tamu ini diadakan dalam rangka kangen-kangenan dosen yang ada di Fakultas Psikologi,” tutur Ibu Tri.

Dalam acara kuliah tamu ini Ibu Tri menyampaikan materi kepada mahasiswa angkatan 2017, bahwa budaya pada zaman sekarang menjadi masalah yang sangat tren dan juga berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Anak-anak di Indonesia melihat sistem pemilunya sangat memprihatinkan karena dalam proses pemilu mereka tidak disiplin dan saling bertengkar secara langsung maupun tidak langsung (media sosial), berbeda dengan jepang yang sangat ramah dan disiplin dalam pemilunya tidak kontradiktif seperti Indonesia. Fenomena ini menjelaskan bahwa budaya dapat berpengaruh dalam perilaku seseorang.

“Indonesia itu begitu lambat dalam hal perkembangan karena terlalu banyak mengurusi tetek bengek atau gila jabatan bukannya memikirkan bagaimana Indonesia bisa sejahtera dan maju,” jelas Ibu Tri. Beliau juga menjelaskan etika seseorang itu di pengaruhi oleh budaya karena etika mempunyai sifat yang lokal, umumnya etika itu bersifat kontekstual. Etika juga termasuk cabang ilmu filsafat yang mempelajari ilmu baik dan buruk, didalam filsafat kita dapat melihat etika baik atau buruk dari standar moral seseorang.

Indonesia berada di tingkatan korupsi yang sangat tinggi, Indonesia juga mempunyai budaya mencontek yang menjadikan perilaku tidak baik dan kurangnya orang-orang jujur di Indonesia. Di Indonesia ini juga mempunyai budaya yang kontradiksi antara orang jujur dan tidak jujur dimana orang jujur diperangi dan orang tidak jujur didukung. Dalam hal ini kita harus menciptakan budaya yang baik, karena akan menghasilkan suatu hal yang baik terhadap perilaku dan terciptanya kejujuran di jiwa seseorang. “Budaya yang membiasakan kejujuran dari hal kecil dapat mempengaruhi perilaku menjadi manusia yang jujur dan menanamkan nilai-nilai kejujuran pada jiwanya,” ungkap Ibu Tri

Ketika penyampaian materi beliau juga mengatakan bahwa dalam psikologi, budaya merupakan suatu wujud yang abstract dan mempunyai seperangkat nila-nilai yakni (Value, Beliefs, Norms, Attitude, Worldviews). Budaya dapat mempengaruhi perilaku melalui proses nilai VBNAW dengan menggunakan suatu persepsi atau etis dapat mempengaruhi moral perilaku seseorang, dan dapat menanggapi isu dengan baik. Seseorang dapat mengambil keputusan beretika atau tidak beretika itu dipengaruhi oleh budaya.

Ada tiga hal yang disampaikan Dra. Tri Dayakisni, M.Si sebelum mengakhiri materinya di kuliah tamu yang bertajuk “Menelaah Unetchical Behavior Dalam Perspektif Psikologi dan Budaya”, “Budaya dapat mengubah perilaku tidak beretika (Unetchical Behavior), dengan menciptakan individu-individu yang mempunyai integritas moral karena individu yang kurang terhadap integritas moral cenderung mempunyai perilaku yang tidak etis,” “Negara paling bahagia adalah negara yang bebas korupsi,” “Kalau ingin mengubah budaya, harus mengubah sistem pendidikannya,”

ujar Ibu Tri. Acara ini berlangsung sangat kondusif dan mahasiswa/i nya sangat aktif dalam bertanya. Di akhir acara Alifah Nabila S.Psi, M.A selaku moderator menyimpulkan materi yang disampaikan oleh Dra. Tri Dayakisni, M.Si sekaligus menutup acara. “Ibarat mata uang kehidupan akan merujuk pada 2 sisi perilaku manusia menjadi sangat beretika dan tidak beretika tergantung nilai yang diyakini maka tepat ketika kita mematri pesan imam malik, pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu,” tutupnya. (Andian)

 

 

 

Shared: