 |
Pada kuliah tamu tentang psikologi konseling di Fakultas Psikologi UMM yang dilaksanakan Jumat, 3 Desember ini membahas mengenai telekonseling. Acara ini mengundang Idei Khurnia Swasti, S.Psi., M.Psi. yang merupakan pakar dan praktisi di bidang tersebut. Dalam perkembangannya, telekonseling memang sudah pesat di Barat, namun di Indonesia sendiri metode telekonseling ini baru mulai dikenal dan digunakan semenjak pandemi lalu kurang lebih 1,5 tahun belakangan. Sebagai moderator pada kuliah tamu ini, Uun Zulfiana, M.Psi., Psikolog menyampaikan pentingnya mengetahui dan mendalami telekonseling di era sekarang. Selain itu, pada kuliah tamu ini membahas keterbatasan, keuntungan, keterampilan konselor, karakteristik klien, kode etik telekonseling, hingga peran serta wewenang sarjana psikologi dalam pelaksanaan konseling.
Sebagai narasumber, Idei Khurnia Swasti menyampaikan adanya keterbatasan dalam melaksanakan telekonseling. “telekonseling kurang dapat melihat gerak tubuh yang mendukung, sehingga konselor harus pandai dalam mencari cara agar dapat menunjukkan ekspresi yang akan disampaikan.” Ujarnya.
Selain itu, beliau juga menyampaikan bagaimana peran menjalankan telekonseling ini serta wewenang dari sarjana psikologi dalam pelaksanaan telekonseling. Ini menjadikan kuliah tamu psikologi konseling ini dapat mengenalkan lebih dalam mengenai telekonseling atau konseling berbasis online kepada mahasiswa Psikologi. (zll/fth)
