 |
Bertepatan dengan Hari Guru Nasional (25/11) dosen dan sejumlah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) luncurkan sebuah buku bertajuk ‘Mencari Pedagogi Kritis. Terdapat 15 penulis dari mahasiswa psikologi UMM yang berperan dalam penulisan buku ini, serta Ahmad Amin Sulaiman yang merupakan Dosen di Fakultas Psikologi UMM menjadi inisiator sekaligus editor dibalik penerbitan buku tersebut.
Dituturkan oleh Ahmad Amin Sulaiman (Humada, sapaan akrabnya) bahwa proyek penulisan buku ini bertujuan untuk membumikan pedagogi kritis. Buku tersebut hadir untuk memberikan informasi, menjelaskan, serta memopulerkan pedagogi kritis yang juga merupakan sebuah teori psikologi, teori pendidikan, dan juga teori filsafat. “Pendagogi kritis sebenarnya adalah teori psikoanalisa, yang baru populer beberapa tahun belakangan ini. Hadirnya buku ini diharapkan dapat menstimulasi guru, dosen, siswa, dan mahasiswa hingga pemangku kebijakan untuk berupaya mempertanyakan dan mengungkap hubungan-hubungan kekuasaan di dalam masyarakat yang menciptakan penindasan dan ketidakadilan sosial. Pedagogi kritis menyediakan wawasan yang luas sekaligus kepekaan moral untuk mendorong orang terlibat di dalam perubahan sosial, serta menciptakan masyarakat yang lebih bebas dan adil. Harapannya buku ‘Mencari Pedagogi Kritis’ ini menjadi antitesa dari pola pikir neoliberalisme yang kini merasuki berbagai bidang kehidupan manusia”, terang Humada.
Secara teknis, di dalam buku ini terdapat banyak tulisan yang dibantu oleh mahasiswa psikologi. Aspek-aspek yang dibahas dalam buku ini merupakan isi-isu terkini pada bidang pendidikan. Sekar Larasati Lilo yang juga salah satu penulis dalam buku ini mengatakan dalam menulis setiap orang pasti memiliki tantangan atau kendalanya masing-masing. “Kebetulan dikasih kesempatan untuk menulis, untuk hambatannya mungkin tentang cara menuangkan pemikiran kita ke dalam tulisan, saya ingin tulisan ini pesannya sampai kepada pembaca”, Imbuh Lilo.
Para penulis berharap dengan adanya buku ‘Mencari Pedagogi Kritis’ dapat menjadi referensi bagi pembaca, mendorong dalam mengajak dalam perubahan, serta dapat menjadi proyek yang terus berlanjut dalam mewadahi untuk mengutarakan pandangan dan pemikiran mahasiswa di ruang akademik dan publik. (fth)
