Bahagia Bersama Anak Autisme: Tips Jaga Emosi Orang Tua di Tengah Tantangan

Sabtu, 05 Oktober 2024 02:11 WIB   Fakultas Psikologi

Pada tanggal 3-4 Oktober 2024, Universitas Negeri Malang menjadi tuan rumah acara **UMM AUTISM SUMMIT**, sebuah konferensi yang menghadirkan berbagai ahli, praktisi, dan orang tua yang berfokus pada isu-isu terkait autisme. Salah satu sesi yang paling menarik perhatian adalah materi berjudul "Menjaga Kesejahteraan Emosional Orang Tua dalam Perjalanan Mengasuh Anak dengan Autisme," yang disampaikan oleh pakar psikologi anak dan keluarga.

Dalam sesi tersebut, narasumber membahas pentingnya kesejahteraan emosional orang tua dalam menghadapi tantangan mengasuh anak dengan autisme. Orang tua dari anak dengan autisme sering kali dihadapkan pada tekanan emosional yang besar, seperti perasaan cemas, frustrasi, dan kesepian. Oleh karena itu, menjaga kesejahteraan emosional tidak hanya penting untuk kesehatan mental orang tua, tetapi juga berdampak langsung pada perkembangan anak mereka.

Narasumber menyarankan beberapa strategi penting yang bisa diterapkan oleh orang tua. Pertama, membangun jaringan dukungan sosial yang kuat, baik dari keluarga, teman, maupun komunitas. Dukungan ini dapat memberikan rasa bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tantangan ini. Kedua, orang tua diajak untuk tidak ragu mencari bantuan profesional, baik dalam bentuk terapi maupun konseling, jika merasa tertekan secara emosional.

Selain itu, penting bagi orang tua untuk memiliki waktu untuk diri sendiri (self-care). Mengasuh anak dengan autisme bisa sangat menguras tenaga dan emosi, sehingga memiliki waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai bisa membantu menjaga keseimbangan emosional. Terakhir, narasumber menekankan bahwa tidak ada yang namanya orang tua sempurna. Menerima ketidaksempurnaan dan belajar dari setiap tantangan adalah kunci untuk terus maju.

Materi ini mendapat sambutan hangat dari para peserta, terutama orang tua yang merasa mendapatkan pemahaman baru serta dukungan moral dalam perjalanan panjang mereka. Acara ini diharapkan menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta memperkuat solidaritas di antara para peserta yang berjuang di bidang autisme.

Shared: