Dua Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang terpilih dalam program pejuang muda yang diselenggarakan Kementerian Sosial Republik Indonesia. Mereka ialah Myllani Tsesar Caturjuniandri dari angkatan 2018, dan Dyah Hasnaul Afifah dari angkatan 2019.
![Mahasiswa Fakultas Psikologi UMM Terpilih dalam Program Pejuang Muda Kemensos - Psikologi UMM](https://psikologi.umm.ac.id/wp-content/uploads/2025/01/Mahasiswa-Fakultas-Psikologi-UMM-Terpilih-dalam-Program-Pejuang-Muda-Kemensos-Psikologi-UMM.jpg)
Program pejuang muda ini sendiri merupakan laboratorium sosial bagi para mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu serta pengetahuannya untuk memberikan dampak sosial dengan belajar langsung dari warga setempat dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah tersebut.
“Awalnya saya melihat informasi di salah satu media sosial dan tertarik mengikuti program ini, setelah membaca persyaratannya ternyata saya memenuhi persyaratan tersebut, yang membuat saya semakin yakin dengan mengikuti program pejuang muda ini,” ungkap Dyah yang menjalankan program pejuang muda di Jombang, Jawa Timur.
Berbeda dari Dyah, Myllani mengaku mendapat informasi mengenai program ini dari MBKM UMM atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang kebetulan juga Programnya ini terintegrasi dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Alhamdulillah untuk UMM sendiri yang diterima ada 36 orang dan 2 di antaranya merupakan mahasiswa dari Fakultas Psikologi,” imbuh Myllani yang mendapatkan Trenggalek sebagai lokasi pengabdian.
Harapan mereka dengan adanya program pejuang muda ini dapat memberikan dampak sosial secara konkrit di Indonesia khususnya di daerah penempatan yang didapatkan. Selain itu, bisa membantu dengan menganalisis keterkaitan antara kemiskinan dan penyelesaian masalah sosial melalui konsep pemberdayaan sosial bagi fakir miskin, serta dapat meningkatkan investasi sosial, juga berhubungan baik dengan masyarakat tanpa memandang status sosial yang ada.
Terdapat empat bidang yang dapat dipilih, yaitu pengembangan bantuan sosial, pemberdayaan fakir miskin, pemberdayaan infrastruktur, serta pola hidup sehat dan kesehatan lingkutan. Berdasarkan bidang tersebut, nantinya mahasiswa yang terpilih akan turun langsung ke daerah untuk menjalankan program-program yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah. (zll/fth)