Laboratorium Psikologi Terapan (LPT) Psikososial UMM menerjunkan satu tim untuk memberikan dukungan psikososial di sejumlah lokasi terdampak Erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis, 8 Desember 2021. Tim tersebut terdiri dari 1 orang dosen dan 7 mahasiswa dari Fakultas Psikologi UMM. M. Fath Mashuri, S.Psi., M.A selaku dosen yang turut respon sekaligus sebagai koordinator tim psikososial Poskor Pembantu MDMC di Kec. Pronojiwo Lumajang mengungkapkan bahwa saat ini kebutuhan dasar penyintas sudah berangsur terpenuhi, sehingga asesmen dan bantuan psikologis dirasa menjadi kebutuhan penyintas selanjutnya.
Hari pertama tim yang dipimpin Fath fokus pada rapid assessment kondisi psikologis para penyintas di 3 titik lokasi pengungsian, yaitu desa Oro – Oro Ombo, SMP 2 Pronojiwo, dan masjid Nurul Jadid Kec. Pronojiwo. Ada tiga aspek psikologis yang diungkap, yakni tingkat kecemasan, keberfungsian sosial, dan kepercayaan diri untuk bangkit dari masalah yang sedang dihadapi. Asesmen hari pertama difokuskan pada penyintas dengan kategori rentan, yaitu anak-anak dan lansia. “Hari pertama kita langsung memetakan kelompok rentan dahulu. Tujuannya, supaya mereka lebih cepat mendapatkan penanganan sesuai dengan kondisi terkini mereka”, tutur Fath.
Hasil rapid assessment di hari pertama menunjukan bahwa mayoritas penyintas cenderung memiliki kecemasan yang tinggi, keberfungsian sosial dalam kategori normal namun tidak begitu tinggi, dan kepercayaan diri untuk bangkit yang cenderung rendah. Hasil asesment ini merupakan pertimbangan utama tim yang bertugas dalam merancang kegiatan apa saja yang akan diberikan kepada penyintas dalam satu minggu ke depan guna memulihkan kondisi psikologis penyintas.
Pasca asesmen, kegiatan intervensi mulai dilakukan pada Jumat, 10 Desember 2021 di Desa Oro-oro Ombo dengan sasaran kegiatan berupa kelompok anak-anak. Tim pertama mulai memberikan daily distract activity dalam upaya pengalihan ingatan anak-anak pasca benca erupsi semeru. Mulai dari pendampingan belajar berupa “abc day”, permainan origami, dan pohon harapan serta menggambar dan mewarnai ekspresif. Pendampingan belajar dirasa penting karena non-aktifnya fungsi lembaga pendidikan yang harus diliburkan selama erupsi semeru. Selain itu, salah seorang mahasiswa yang merupakan anggota tim psikososial dari UMM, Izza, mengungkapkan beberapa bahwa beberapa lansia di titik-titik pengungsian yang sudah diperiksa oleh tim menunjukkan gejala klinis,sehingga membutuhkan bantuan psikolog untuk melakukan intervensi secara individual.
“Rencananya, tim pertama dari LPT Psikososial UMM akan bertugas selama satu minggu. Setelah masa deploy selesai, kami akan kembali mengirimkan tim pengganti untuk bersinergi bersama cluster relawan lainnya di bawah naungan MDMC”, pungkas Fath. (izz).