Ilmuwan Mendefinisikan Ulang Cara Darah Terbentuk, Menjatuhkan Dogma 1960

Rabu, 11 November 2015 10:01 WIB   Universitas Muhammadiyah Malang


Ilmuwan Mendefinisikan Ulang Cara Darah Terbentuk, Menjatuhkan Dogma 1960

(Ilustrasi, Thinkstockphotos)


 



 















Sebuah pandangan baru tentang bagaimana  darah manusia dibuat telah ditemukan oleh para  ilmuwan, menjatuhkan dogma konvensional dari   tahun 1960-an.Ilmuwan sel induk yang dipimpin oleh Dr John Dick telah menemukan pandangan yang sama sekali baru tentang bagaimana darah manusia dibuat, upending dogma konvensional dari tahun 1960-an.
Ilmuwan sel induk yang dipimpin oleh Dr John Dick mempublikasikan temuannya secara online di jurnal Science, membuktikan "bahwa seluruh 'buku' klasik tentang pandangan yang kita pikir kita tahu , benar-benar tidak ada," kata peneliti utama John Dick, Senior Scientist di Princess Margaret Cancer Centre, Universitas Health Network (UHN), dan Profesor di Departemen Genetika Molekuler, Universitas Toronto.

"Sebaliknya, melalui serangkaian eksperimen kita akhirnya  mampu menemukan jawaban cara jenis sel darah yang berbeda-beda terbentuk cepat dari sel induk (sel darah yang paling kuat dalam sistem) dan tidak mengalir jauh ke bawah seperti yang telah dipikirkan secara tradisional," kata Dr Dick, yang memegang Canada Research Chair di Stem Cell Biology dan juga Direktur Cancer Stem Sel Program di Ontario Institute for Cancer Research.

Penelitian ini juga menjatuhkan pandangan buku teks konvensional yang menyatakan bahwa pengembangan sistem darah stabil setelah sekalu terbentuk. Tidak begitu, kata Dr Dick. "Temuan kami menunjukkan bahwa sistem darah meiliki dua tingkat dan berubah di antara masa awal perkembangan manusia dan saat dewasa."

Rekan penulis, Dr FAIYAZ Notta dan Dr. Sasan Zandi dari laboratorium Dick menulis bahwa untuk mendefinisikan ulang susunan pembentukkan darah, tim peneliti memetakan potensi keturunan hampir 3.000 sel tunggal 33 populasi sel yang berbeda dari sel induk dan sel progenitor yang diperoleh dalam sampel darah manusia, berdasarkan berbagai tahap dan usia hidup.

Bagi orang-orang dengan kelainan darah dan penyakit, potensi utilitas klinis menghasilkan temuan yang  signifikan, membuka rute yang berbeda untuk terapi personalisasi.

Dr Dick mengatakan: "Penemuan kami berarti kita akan dapat memahami jauh lebih baik berbagai gangguan dan penyakit darah pada manusia, seperti anemia, di mana tidak ada sel-sel darah yang cukup, leukemia, di mana sel-sel darah terlalu banyak. Anggap saja sebagai pelopor perubahan dari dunia lama dengan televisi hitam-putih ke dunia baru dengan televisi HD (high definition),"

Shared: